teruntuk dia, si kejora yang ditelan dek langit yang luas:
tidak pernah sekalipun aku menganggap kehadiran kamu seperti beban yang memenuhi setiap inci bahuku. bahkan, dirimu itulah yang sering aku impikan tatkala sang langit menangis sambil tersedu.
dirimu juga yang aku fikirkan bila di setiap corok mindaku diliputi kenangan yang semakin usang.
ku fikir kita akan bersama hingga lewat waktu, namun yang dirasakan sekarang hanya perit menahan rindu.
mungkin alam semesta enggan kita bersama kerna kamu itu, jauh lebih layak memiliki segala keindahan dunia ini; diriku hanya pipit yang sudah diselimuti berat dengan kegelapan.
aku senang melihat kamu tersenyum tenang dan aku juga senang dengan keputusan mutlamak kamu itu; ternyata jarak di antara kita merupakan penawar yang terbaik bagi hati kecil mu.
satu sahaja yang aku pinta: tolong bahagia β di dunia ini mahupun di alam yang seterusnya.